Fitur Postingan Praktis Facebook hendak ditutup. Informasinya penutupan ini dicoba Facebook sebab mereka mau fokus ke fitur film.
Facebook merupakan salah satu pemeran lama alat sosial. Sudah berdiri sepanjang puluhan tahun, telah tidak terbatas berapa banyak fitur yang dipunyanya.
Baca juga : GB WhatsApp
Bisa dikatakan, bermacam fitur yang bisa jadi tidak terdapat di alat sosial lain, dapat kita temui dengan gampang di Facebook. Sayangnya dikala Facebook meningkatkan bermacam fitur terkini, tidak tidak sering Facebook pula menyudahi buat menutup fitur lama yang telah terdapat lebih dahulu.
Semacam yang terjalin sebagian durasi ini. Facebook memublikasikan kalau mereka hendak lekas menutup fitur Postingan Praktis. Penutupan fitur ini hendak dicoba mulai bulan April tahun 2023.
Penutupan Fitur Postingan Praktis Facebook
Fitur Postingan Praktis awal kali dikeluarkan pada tahun 2015. Fitur ini didesain buat berikan pencetak metode yang lebih menarik, dalam muat atau menyampaikan postingan mereka di Facebook. Harapannya, fitur ini dapat menolong mengoptimalkan keikutsertaan pembaca dalam aplikasi.
Sebagian tahun sehabis peluncurannya, Meta pula luang meningkatkan lebih banyak tautan referensi serta tools berlangganan ke fitur Postingan Praktis.
Kemampuan- kemampuan itu didatangkan buat dapat mengutip batin pencetak, serta menolong mereka mengenakan Facebook selaku aksesoris dari web resminya.
Tetapi kayaknya, saat ini membuat ikatan dengan pencetak kelihatannya jadi prioritas yang lebih kecil. Semacam yang dikabarkan oleh Axios, Meta sudah memberhentikan sokongan buat fitur Postingan Praktis.
Dengan berakhirnya sokongan kepada Postingan Praktis, hendak terdapat 3 perihal yang terjalin. Meta hendak memotong akad pendanaannya dengan pencetak. Meta pula hendak menutup program Jurnal yang dahulu jadi media terlaris dalam mengiklankan postingan. Kemudian Meta pula akan menaikkan alternatif feed pengganti terkini yang isinya konten- konten menghibur. Sebaliknya konten sahabat atau keluarga hendak dialihkan ke tab“ Korban” inferior.
Menumbalkan Postingan Praktis Untuk Konten Video
Terdapat berita yang berkata kalau Meta mau lebih memadankan fitur dengan preferensi konsumen. Sebab era saat ini konten- konten film lagi digandrungi warga, jadi Meta mau membilai lebih banyak konten film ke dalam Facebook.
Terlebih CEO Meta, Mark Zuckerberg, baru- baru ini menulis kalau 50% durasi yang dihabiskan konsumen di Facebook merupakan dengan nonton film. Zuckerberg pula mengatakan kalau Facebook Reels merupakan bentuk konten yang sangat kilat bertumbuh di Facebook.
Oleh sebab itu, Meta berupaya buat mendesak konten film yang lebih menghibur ke korban konsumen. Konten- konten itu diperlihatkan bersumber pada saran berplatform AI, bukan bersumber pada akun yang diiringi atau siapa yang jadi sahabat konsumen.
Zuckerberg sendiri melihatnya selaku‘ era depan Facebook,’ serta pergantian tersebutu telah terlihat dalam pengalaman konsumen.
“ Dikala ini, kurang dari 3% dari apa yang diamati orang di semua bumi di Korban Facebook merupakan artikel dengan tautan ke postingan informasi. Serta semacam yang kita tuturkan dini tahun ini, selaku bidang usaha, tidak masuk ide buat mendanakan kelewatan di zona yang tidak cocok dengan preferensi konsumen,” tutur Meta.
Yah, senang ataupun tidak senang, pergantian semacam itu memanglah masuk ide. Kita ambil saja ilustrasi TikTok, yang saat ini jadi‘ kiblat’ program berplatform film lurus.
TikTok pada dasarnya pula sudah mengganti perspektif mengenai apa yang beliau dapat loh. Dikala awal kali timbul, kebanyakan film TikTok yang terkenal merupakan challenge- challenge semacam Pass The Brush Challenge, dan lain- lain.
Tetapi saat ini kita amati sendiri, preferensi TikTok telah berganti keseluruhan. Saat ini konten- konten yang viral serta dapat mendobrak laman FYP bukan pertanyaan challenge lagi. Tetapi karakternya leluasa.
Misalnya video- video kutipan film jadul, film sekeliling angin lalu bintang film yang lagi panas, dan lain- lain. Tidak hanya itu, kebanyakan konten di TikTok saat ini pula diisi oleh konten jualan.
Nah semacam seperti itu perihal yang hendak dirasakan Facebook. Facebook tadinya dibentuk bersumber pada rancangan mengaitkan konsumen ke sahabat serta keluarga dekatnya. Tetapi saat ini, rancangan Facebook lebih ke memperkenalkan konten- konten menghibur‘ yang dikemas dalam bentuk film.’
Aslinya kanget sih dengan konten- konten jadul Facebook yang isinya status alay sahabat serta keluarga. Beda dengan yang saat ini, di mana isinya justru konten film ataupun artikel jualan dari orang yang diketahui. Kalian sendiri merasa semacam itu tidak?