detikgadget.com – Tasikmalaya, sebuah kota di Jawa Barat, dikenal sebagai destinasi wisata religi yang populer di kalangan umat Islam. Banyak orang datang ke sini untuk berziarah, mencari berkah, dan menggali inspirasi dari kehidupan para ulama dan pendakwah. Dengan banyaknya pondok pesantren tua dan makam tokoh penyebar Islam, Tasikmalaya telah lama menjadi pusat peradaban Islam di daerah tersebut.
” Baca Juga: PHK Tokopedia Dikhawatirkan Merugikan UMKM “
Masjid Agung Manonjaya
Masjid Agung Manonjaya, sebuah situs bersejarah, didirikan pada masa pemerintahan Kanjeng Dalem Wiradadaha di Nagara Sukapura. Dibangun antara tahun 1814-1837 oleh Syekh Abdul Muhyi, masjid ini dikenal dengan arsitekturnya yang unik. Atapnya terdiri dari tiga tingkat dengan puncak berbentuk kerucut yang dihiasi memolo dari perunggu. Masjid ini juga memiliki elemen bangunan Eropa dan Hindu pra-Islam dengan 10 tiang saka guru dan dua menara tinggi. Terdaftar sebagai Benda Cagar Budaya, masjid ini menjadi daya tarik bagi pengunjung yang ingin merasakan kekayaan sejarah dan spiritualitas.
Masjid Agung Tasikmalaya
Masjid Agung Tasikmalaya adalah landmark utama kota yang didirikan oleh Raden Tumenggung Aria Surya Atmaja pada tahun 1888. Tempat ini telah mengalami beberapa kali renovasi, yang paling signifikan adalah pada tahun 1977 setelah gempa bumi yang merusak seluruh bangunan. Dikenal dengan empat menara setinggi 33 meter, masjid ini memiliki makna filosofis yang dalam. Menara-menara ini melambangkan empat ilmu yang penting bagi umat Islam: bahasa Arab, syariat, sejarah, dan filsafat. Selain itu, masjid ini juga terkenal dengan beduk terbesar di Indonesia yang berada di taman pendopo.
Masjid Agung Singaparna
Masjid Agung Singaparna, juga dikenal sebagai Masjid Baiturrahman Gebu, dibangun pada tahun 2009 dan diresmikan pada tahun 2011. Tempat Agung juga ini memiliki arsitektur modern dengan satu menara besar dan empat menara kecil yang mengelilinginya. Terletak di lahan seluas 3.500 meter persegi, masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat. Renovasi yang dilakukan untuk mendukung proyek alun-alun kota telah menjadikan masjid ini sebagai tempat yang nyaman untuk bersantai dan beribadah.
Masjid Agung dan Pondok Pesantren Cipasung
Masjid Agung Cipasung merupakan bagian dari Pondok Pesantren Cipasung yang didirikan oleh KH Ruhiat pada tahun 1931. Bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat pendidikan Islam dengan berbagai program dakwah dan pendidikan. Di sekitar masjid terdapat makam-makam para kyai dan keluarganya, termasuk makam KH Ruhiat dan anggota keluarga lainnya. Peziarah sering datang untuk berdoa dan mencari berkah di tempat ini.
Pondok Pesantren Suryalaya
Pondok Pesantren Suryalaya, didirikan pada tahun 1905 oleh Syekh Abdullah bin Nur Muhammad, adalah salah satu pesantren tertua di Tasikmalaya. Pesantren ini menjadi pusat penyebaran Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah dan memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Syekh Abdullah dan penerusnya, KH Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin, dikenal karena dedikasinya dalam menyebarkan agama Islam dan mengembalikan mantan anggota PKI ke jalan yang benar. Pesantren ini terus menjadi pusat keagamaan yang penting di daerah tersebut.
Gua Safar Wadi Pamijahan
Gua Safar Wadi Pamijahan adalah tempat bersejarah di kaki Gunung Mujarob, tempat Syekh H Abdul Qadir Djaelani menimba ilmu dari Imam Sanusi. Tempat ini memiliki mata air yang dikenal sebagai air zam-zam Pamijahan, yang diyakini memiliki kekuatan spiritual. Pengunjung sering datang ke gua ini untuk berdoa dan mencari petunjuk serta berkah. Gua ini juga merupakan tempat yang penting dalam sejarah penyebaran Islam di wilayah tersebut.
Makam Syekh Abdul Ghorib
Syekh Abdul Ghorib, seorang ulama dari Demak yang belajar di berbagai tempat termasuk Mekkah, mendirikan pesantren di Kudus sebelum dipindahkan oleh VOC. Pada tahun 1708, beliau pindah ke Jawa Barat dan mendirikan Kampung Pesantren yang sekarang dikenal sebagai Kampung Cibeas. Makamnya di Makam Cibeureum selalu ramai dikunjungi peziarah yang datang untuk mencari berkah dan mengenang jasa-jasa beliau dalam penyebaran Islam.
Makam Syekh Tubagus Abdullah
Syekh Tubagus Abdullah adalah tokoh penyebar agama Islam yang dimakamkan di Blok Mengger, Kampung Sukabetah, Kecamatan Purbaratu. Berasal dari Banten, beliau berjuang untuk menyebarkan agama Islam meskipun menghadapi tantangan dari tokoh Hindu setempat. Syekh Tubagus Abdullah bersama Syekh Abdul Muhyi memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Tasikmalaya dan sekitarnya.
” Baca Juga: Ucapan Belasungkawa Anwar Ibrahim atas Wafatnya Tanri Abeng “
Penutup
Tasikmalaya menawarkan berbagai destinasi wisata religi yang kaya akan sejarah dan spiritualitas. Masjid, pesantren, dan makam para ulama di kota ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi umat Islam. Berziarah dan mengunjungi tempat-tempat ini dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang perjuangan para penyebar Islam dan memperkuat keimanan kita.