Desa Wisata Taro: Permata Sejarah dan Budaya di Gianyar, Bali

detikgadget.com – Desa Wisata Taro, terletak di Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali, adalah salah satu desa kuno yang menawarkan kekayaan budaya dan keindahan alam yang memukau. Desa ini berdiri pada ketinggian 600-750 meter di atas permukaan laut, menjadikannya tempat yang sejuk dan menyegarkan, serta hanya berjarak sekitar dua jam perjalanan dari Denpasar.

” Baca Juga: Menkominfo: Ransomware di PDNS Surabaya Bukan Negara “

Read More

Sejarah dan Latar Belakang Desa Taro

Desa Taro didirikan oleh Rsi Maharsi Markendya pada abad ke-7. Saat itu, Markendya membuka lahan hutan untuk dijadikan pemukiman dan persawahan dengan menggunakan sistem irigasi tradisional yang dikenal dengan sebutan subak. Desa ini dikenal dengan julukan “Bhumi Sarwa Ada”, yang berarti segala sesuatu ada di sini. Julukan ini mencerminkan kelimpahan kekayaan alam dan budaya yang dimiliki desa tersebut, seperti tanah yang subur, sumber air yang melimpah, dan pemandangan alam yang indah.

Bagi Rsi Markendya, Desa Taro adalah tempat yang sempurna untuk membangun komunitas yang sejahtera dan harmonis. Tidak hanya sebagai tempat tinggal, desa ini juga menjadi pusat spiritual yang dikenal sebagai Pusering Jagat atau pusat semesta. Sejak tahun 2017, Desa Taro telah ditetapkan sebagai desa wisata dengan fokus pada keseimbangan hubungan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta, yang dikenal dengan konsep Tri Hita Karana.

Destinasi Wisata Unggulan

Desa Taro menawarkan berbagai destinasi wisata yang unik dan menarik. Salah satunya adalah Pura Agung Gunung Raung, sebuah pura yang sangat erat kaitannya dengan perjalanan spiritual Rsi Markendya. Pura ini unik karena ritual persembahyangannya menghadap ke arah barat, berbeda dengan kebanyakan pura di Bali yang menghadap ke timur.

Baca Juga :   Kota-Kota Replika di China yang Kini Menjadi Kota Hantu

Desa ini juga memiliki Konservasi Lembu Putih, satu-satunya di Bali, yang melestarikan lembu putih, hewan suci yang dianggap sebagai kendaraan Dewa Siwa. Lembu putih ini sering digunakan dalam berbagai upacara keagamaan dan dirawat dengan baik untuk menjaga kelestariannya.

The Fireflies Garden di Desa Taro adalah destinasi lainnya yang tidak kalah menarik. Di sini, pengunjung dapat menyaksikan ribuan kunang-kunang yang hidup di lingkungan yang bersih dan alami. Waktu terbaik untuk menikmati pemandangan ini adalah pada sore hingga malam hari.

Selain itu, ada Semara Ratih Delodsema Village, sebuah restoran yang menawarkan pengalaman bersantap di tengah alam dengan suara gemericik air sungai. Di dekatnya terdapat mata air suci yang dapat digunakan untuk melukat, sebuah ritual pembersihan diri dalam tradisi Bali.

Paket Wisata Menarik di Desa Taro

Desa Taro juga menyediakan berbagai paket wisata yang menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung. Paket Tirta Yatra, misalnya, membawa wisatawan mengunjungi situs-situs bersejarah perjalanan spiritual Rsi Markendya. Dengan harga Rp 300.000 per orang, pengunjung dapat menikmati ritual melukat. Mengunjungi pura-pura penting, dan mendapatkan berbagai fasilitas seperti pemandu wisata dan makanan.

” Baca Juga: Inspeksi Mendadak Restoran Di Kawasan Melawai “

Paket Desa Wisata menawarkan kunjungan ke berbagai objek wisata ikonik di Desa Taro. Termasuk sesi sharing dengan kelompok sadar wisata lokal. Dengan harga Rp 195.000 per orang, pengunjung juga mendapatkan makanan dan coffee break.

Ada juga Paket Studi Banding yang mengajak wisatawan untuk belajar tentang pengelolaan sampah dan pertanian organik di desa ini. Serta Paket Cycling dan Trekking yang memungkinkan pengunjung menjelajahi keindahan alam Desa Taro dengan bersepeda atau berjalan kaki. Masing-masing paket ini dirancang untuk memberikan pengalaman yang mendalam dan berkesan. Serta membantu pengunjung memahami dan menghargai budaya serta kearifan lokal yang ada di Desa Taro.

Baca Juga :   Liburan dengan Pesona Ciremai Land Glamping

Related posts